Maka itulah sebabnya, mereka yang terus menerus dengan tulus menerima kehidupan dengan positif lebih sering melihat "peluang"; pemikiran positif jelas sekali menjadi elemen krusial dalam membangun prestasi di pelataran sejarah.
Seorang peneliti bernama Suzan Segerstrom pernah mengatakan, orang-orang optimis lebih sehat dibandingkan dengan orang-orang pesimis. Ditinjau dari beberapa aspek lainnya, orang optimis tetap jauh lebih unggul daripada barisan pesimis.
Efek terhebat yang dari getaran optimisme adalah membuat pemiliknya melihat kehidupan dari kacamata positif. Positif menilai keadaan. Positif menatap masa depan. Positif melihat dirinya. Positif dihadapan rintangan dan halangan. Lantai kehidupan memang tak semuanya indah, tetapi kacamata optimisme merangkum segenap peristiwa kehidupan dalam spektrum positif.
Maka itulah sebabnya, mereka yang terus menerus dengan tulus menerima kehidupan dengan positif lebih sering melihat "peluang"; pemikiran positif jelas sekali menjadi elemen krusial dalam membangun prestasi di pelataran sejarah.
Sebaliknya, pemikiran negatif selalu mengarahkan mata agar melihat kehidupan sebagai hamparan ancaman demi ancaman. Cara berpikir dan bertindaknya cenderung bersifat defensif. Alat mematikan untuk membunuh kreativitas.
Maka sebenarnya pola pikir negatif hanya berisi kemuraman. Sama sekali tidak memberi celah cahaya bagi kemajuan kita. Pernahkah kita mendengar kisah sukses dilatarbelakangi pola pikir pesimistis? Tidak. Sekalipun tidak pernah ada yang dapat membuktikan bahwa orang sukses bisa lahir dari pola pikir negatif. Ujung dari pikiran negatif adalah kesulitan, kemandekan, kejumudan, dan nasib buruk.
Oleh karenanya tidak ada alasan tidak berpikir positif. Anda tidak akan kehilangan apapun ketika belajar untuk menjadi pribadi yang berpikir positif.
Justru ada banyak manfaat berpikir positif yang dapat langsung Anda rasakan. Berikut ini beberapa manfaat berpikir positif berdasarkan riset ilmiah.
Manfaat #1: Mengurangi Kadar Stres. Berpikir positif bukan hanya sekedar gaya hidup. Ditemukan bahwa level stress pada orang-orang berpikir positif sangat rendah. Sebaliknya orang-orang yang pesimis mengalami tingkat kecemasan tinggi. Mereka sangat rentan terhadap tekanan stres dan depresi.
Orang yang berpikir positif lebih mampu menghadapi deraan rasa kecewa. Sebabnya adalah karena mereka lebih fokus menemukan cara untuk mengatasinya; bukan berdiam diri dan frustasi terhadap hal-hal yang tidak dalam kendalinya.
Manfaat #2: Mengasah Resilient. Resilient merupakan kapasitas untuk mampu mengatasi masalah. Orang yang berpikir positif dan optimis lebih mampu mengendalikan keadaan, mengatasi masalah, dan bersikap lebih tenang. Alih-alih frustasi karena adanya masalah, mereka malah termotivasi untuk menggali potensi dirinya.
Kabar baiknya lagi, optimisme dan resilient dapat terus ditingkatkan hingga titik optimal. Demikian kata para ahli. Dengan terus merawat pikiran positif, seseorang dapat merasakan langsung manfaat berpikir positif pada tingkat resilientnya: baik kemampuan mengelola emosi maupun menekan serpihan depresinya.
Manfaat #3: Meningkatkan Imunitas Tubuh. Jadi bila pikiran positif mendominasi Anda, imunitas tubuh Anda dengan sendirinya semakin menghebat: jantung semakin sehat, tekanan darah yang stabil, tingkat stres semakin rendah, dan sel-sel otak semakin menyala.
Akhirnya, sekedar mengetahui tidak-lah cukup. Kita harus mengalaminya. Berpikir-lah di kutub-kutub positif. Lalu rasakan apa manfaat berpikir positif yang membesut kesuksesan Anda.
0 Response to "Mengulik Manfaat Berpikir Positif bagi Kesuksesan dan Kesehatan"
Post a Comment