Penyembuhan Gangguan Bipolar Secara Mandiri

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Penyembuhan Gangguan Bipolar Secara Mandiri. Yang sangat berguna dan semoga bermanfaat bagi sahabat Vita Miracle Magnet Silahkan berikan komentar dan masukan anda disini,agar blog ini akan tetap aktif dan update terus dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat untuk kita semua. Baca juga tentang postingan saya sebelumnya :

Penyembuhan Gangguan Bipolar Secara Mandiri

Solusi #1: Berserah. Salah seorang penderita bipolar dengan kombinasi borderline personality disorder menceritakan bagaimana akhirnya ia berangsur-angsur membaik. Kuncinya ialah keberanian berserah diri kepada Sang Maha Kuasa.
devianart's courtessy

Penyakit bipolar disorder sesungguhnya lebih sulit ditangani daripada penyakit-penyakit biasa. Penyakit ini menyerang, bukan hanya fisik semata, melainkan psikis. Ritme mood dapat melambung tinggi, lalu seketika jatuh. 

Penderita penyakit bipolar seolah-olah berada di samudra; gelombang kehidupan mengombang-ambingkan mereka. Kadang mereka bahagia, amat bahagia. Tetapi tiba-tiba kesedihan menyergap tanpa ampun. 

Gangguan bipolar akhirnya merusak tatanan kehidupan pribadi penderitanya. Mulai dari rapuhnya mereka dari godaan, tingkat perceraian yang tinggi, dan pemikiran untuk mengakhiri hidup. 

Penderita bipolar memiliki daya imajinasi tinggi. Pikiran dan perasaanya mampu menjelajah jauh di atas rata-rata. Karena imajinasi yang begitu liar, salah satu impaknya adalah kebutuhannya ruang luas; baik ruang imajiner maupun ruang nyata. 

Ketika orang lain sibuk membangun kehidupannya, penderita penyakit bipolar disorder terpuruk sepi di ujung depresi. Mereka biasanya merasa sendiri, tidak ada teman yang mengerti, tidak ada tempat untuk berbagi kesedihan atau beban-bebannya.

Penyembuhan Gangguan Bipolar

 Tapi pertanyaan menariknya adalah bagaimanakah cara penyembuhan gangguan bipolar ini? Berikut ini dikupas cara-cara penyembuhan gangguan bipolar berdasarkan pengalaman beberapa penderita. 

Solusi #1: Berserah. Salah seorang penderita bipolar dengan kombinasi borderline personality disorder menceritakan bagaimana akhirnya ia berangsur-angsur membaik. Kuncinya ialah keberanian berserah diri kepada Sang Maha Kuasa. 

Ia memang berkeinginan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Tetapi justru ketidakberdayaannya di hadapan godaan membuatnya seringkali jatuh kembali. Dan karena kegagalannya mengubah diri agar lebih baik ini selalu kandas, ia semakin frustasi. 

Perasaan bersalah seperti hujaman bertubi-tubi. Ia berjanji tidak melakukan perbuatan -- yang menurutnya -- tidak baik. Dan sebanyak janjinya, sebanyak itu pula ketidakberdayaan memegang janji mendera dirinya. 

Akhirnya ia tidak lagi membuat janji-janji kepada dirinya. Yang dilakukannya adalah berserah diri sepenuh-penuhnya. Alih-alih berjanji atau berdoa untuk bisa berubah, ia menceritakan di hadapan Tuhan tentang segala beban yang dideritanya. 

Dan ia hanya menceritakan beban-beban itu. Tidak lebih. Di hadapan Tuhan, ia mengakui bahwa ia sama sekali tidak berdaya. Tidak sedikitpun ada kekuatan pada dirinya. Kecerdasan, ilmu pengetahuan, dan semua yang mungkin selama ini ia sombongkan sama sekali tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 

Ada moment dimana dengan kesadaran penuh ia mengakui bahwa hanya Tuhanlah yang bisa menyelesaikan semua masalahnya. 

Moment-moment berserah ini seperti dirasakannya sebagai proses "pulang" ke pangkuan Tuhan. Ia merasakan ketentraman luar biasa, seolah-olah rahmat menyirami sekujur tubuhnya. Ketika bersujud, mengungkapkan penderitaannya, dosa-dosanya, dan ketidakberdayaannya, ia merasakan pelukan hangat dari kasih sayang Tuhan semesta alam. Ada keindahan yang tak bisa diungkapkan kata-kata. 

Akhirnya ia menyadari tatkala berserah diri sepenuhnya, jiwanya sedang mengalami proses penyembuhan atas gangguan bipolar. Rasa tentram-lah yang membuatnya stabil. Moodnya tidak lagi naik turun seperti masa-masa sebelumnya. Ia merasakan kesejukan di relung-relung hatinya, seperti embun bening di antara kerontang kemarau. 

Solusi #2: Olahraga Berat. Tampaknya olahraga memiliki hubungan erat dengan kondisi psikis kita. Beberapa penderita bipolar sembuh dengan rutin berolahraga. Khususnya dengan olahraga berat yang menguras tenaga. 

Beberapa penderita bipolar juga mengontrol kondisi emosinya dengan rutin berolahraga ringan seperti badminton dan sejenisnya. Ketika melakukan aktivitas berat yang mengucurkan keringat, kotoran-kotoran psikis tampaknya berguguran. 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit 3 kali seminggu secara rutin dapat memperbaiki perasaan hatinya (Universitas Duke). 

Olahraga terbaik bagi penderita penyakit bipolar disorder adalah olahraga team. Selain berolahraga, ada aktivitas lain yang sangat penting: sosialisasi. 

Penderita penyakit bipolar disorder cenderung menarik diri dari kehidupan sosial. Maka olahraga team akan membuatnya berhubungan dengan orang lain. Ini salah satu faktor penting dalam kesembuhan bipolar. 

Aktivitas fisik  menguras tenaga dan aktivitas sosial mau tidak mau mengambil alih fokus pikirannya. Lambat laun pikiran-pikiran dan emosi negatif yang biasa muncul ketika seorang diri akan terdesak oleh dominasi aktivitas pikiran positif: bagaimana rencana besok dengan si A? Bagaimana acara yang kita buat berjalan lancar? Pikiran-pikiran semacam ini bisa mengalihkan kesedihan-kesedihan dan emosi negatif. Sehingga tanpa sadar kepribadiannya mengarah kepada bright spots -- sisi terang kehidupan.


Solusi #3: Memahami Diri Sendiri. Sebagian penderita bipolar disorder melakukan penyembuhan dengan belajar memahami mengapa dirinya seperti itu? 

Salah seorang penderita mengalamai "Oh!" moment. Misalnya kenapa ia menyukai puisi, alam terbuka, musik instrumental, menulis, membaca, sedih tiba-tiba, merasa sepi, merasa tidak seorangpun yang mengerti, atau merasa optimis, ambisius, benci terhadap diri sendiri, merasa bersalah, berdosa, tidak berharga, merasa ada beberapa kepribadian dalam dirinya. Sebenarnya, semua yang dialaminya merupakan sebuah rangkaian yang saling berkaitan. 

Saya berikan contoh misalnya kenapa seorang penderita penyakit bipolar disorder menyenangi alam terbuka. 

Penderita bipolar memiliki daya imajinasi tinggi. Pikiran dan perasaanya mampu menjelajah jauh di atas rata-rata. Karena imajinasi yang begitu liar, salah satu impaknya adalah kebutuhannya ruang luas; baik ruang imajiner maupun ruang nyata. 

Ruang-ruang luas itu memungkinkan imajinasinya bergerak bebas, tidak terperangkap dan terkungkung di sudut sempit. Ruang imajiner yang luas bisa didapatkannya dengan menulis. (Mayoritas penderita bipolar yang saya kenal setidaknya pandai menulis puisi). Ruang imajiner yang luas itu membuat mereka dapat melahap buku-buku dari berbagai disiplin ilmu. Mereka sangat terpikat dengan dunia buku dan ide-ide. Dan daya intelektualnya melebihi teman-teman sebayanya. Sebagai contoh ketika teman-teman remajanya menyukai bacaan teenlit, mereka sudah melampaui pemikiran semacam itu. Mereka hanya tertarik kepada bacaan yang berbobot dan berat. 

Nah, itu salah satu rangkaian bagaimana imajinasi menciptakan ciri-ciri khas pada penderita bipolar. Memahami rangkaian ini membuat penderita berkata "Oh! Oh begitu sebabnya kenapa saya seperti ini?" Ujungnya adalah pemahaman dan penerimaan akan diri sendiri. Inilah yang kemudian menjadi pintu kesembuhan.


Sekian artikel yang dapat saya bagikan tentang Penyembuhan Gangguan Bipolar Secara Mandiri

. Jangan lupa berikan komentar anda dan silahkan tinggalkan link blog anda di Vita Miracle Magnet Demikianlah artikel ini saya sampaikan,silahkan Like dan Share,Berikut ini adalah permalink postingan ini : http://vitamiraclemagnetpro.blogspot.com/2014/08/penyembuhan-gangguan-bipolar-secara.html

0 Response to "Penyembuhan Gangguan Bipolar Secara Mandiri"

Post a Comment