Adakalanya kita merasa nyaman dengan menikmati alunan waktu yang terus berputar. Kehidupan itu sendiri sejatinya menyediakan berbagai godaan; dan berdiam diri di antara gemericik waktu adalah satu godaan berat.
Tapi tidak ada kehendak dalam jiwa untuk berdiam diri. Jiwa kita lebih mencintai gerak perjuangan. Ada kekuatan tersembunyi; ingin meletup keluar, menerjemahkannya menjadi sebuah pencapaian. Maka sejatinya jiwa merasa bahagia jika telah menggapai impiannya. Dan memang bila impian itu tidak pernah tercapai, perjuangan untuk mewujudkannya sudah merupakan kebahagiaan tersendiri.
Maka dari itu, jiwa kita sangat menyenangi kerja keras. Mari kita belajar meracik pengertian kerja keras bagi bangunan kesuksesan, bagi kemegahan impian kita.
Kerja keras adalah sebuah jiwa bagi para pejuang. Sulur-sulur jiwa kita seharusnya terajut dari bahan bernama kerja keras ini. Hingga kita menjadi prajurit yang berjibaku memperjuangkan impian dengan gagah berani.
Kita tancapkan rasa senang berjuang dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. Atau bekerja tekun di tengah kesunyian. Biarkan rasa senang itu mekar di taman-taman kehidupan. Sirami. Rawat. Biar mekarnya semakin indah.
FAKTOR #1: KEBERANIAN. Kita masukan keberanian ke dalam pengertian kerja keras. Hanya orang-orang berani yang akan terjun ke kancah kehidupan penuh kegagahan. Mereka adalah orang-orang yang memahami bahwa megahnya impian tak akan bermakna tanpa kerja keras.
Jika bukan keberanian yang menyusupi raga, pastilah rasa pengecut yang menguasai. Lalu bila memang kita tak pernah mengizinkan keberanian sebagai ruh kepribadian kita, maka lihatlah apa yang diberikan rasa pengecut pada kehidupan kita. Apakah rasa pengecut itu memberi manfaat? Ataukah memberi kebaikan bagi kepribadian Anda? Ataukah membuat Anda menjadi lebih kaya?
Apabila jawabannya "tidak," lalu apa perlunya kita merawat rasa pengecut dan rasa takut itu?
Beranilah menembus kabut-kabut. Membelah udara dingin. Membelah batu rintangan. Menghancurkan ketakutan. Sudah saatnya kita menjalani hidup yang berdetak, berdenyut, dan menghentak.
Kancah kehidupan ini begitu indah bagi mereka yang berani menerima semua tantangannya; kuat menahan hantamannya, tegar di hadapan amuk badainya. Setiap gelombang hambatan hanyalah pemantik agar lebih kuat lagi menghela roda impian. Setiap kegagalan hanyalah nama lain agar kita lebih hebat lagi menaklukannya.
FAKTOR #2: MULAI DARI AKHIR. Racikan dari pengertian kerja keras berikutnya bagi entrepreneur adalah memulai dari akhir. Banyak orang yang tidak benar-benar bekerja keras, bukan karena mereka kekurangan stamina.
Mereka tidak menenggelamkan diri pada kerja keras karena tidak memulai dari akhir. Hampir semua orang-orang sukses memulai kerja dari akhir; mereka melihat apa yang harus dicapai di masa depan.
Ada dua cara agar dapat memulai dari akhir. Pertama, dengan menjawab pertanyaan, "Ingin menjadi apa saya sebenarnya?" Banyak orang yang tidak memahami ingin menjadi apa dirinya. Apabila tidak pernah selesai dengan pertanyaan ini, maka biasanya kita akan mudah terombang-ambing. Kita tidak konsisten dengan cita-cita.
Melihat orang lain sukses di bidang kuliner, ingin membuka usaha di kuliner. Melihat orang lain sukses di bidang tertentu, ingin juga sukses di bidang itu. Mengapa ada yang tidak setia dengan cita-citanya? Karena mereka belum selesai dengan pertanyaan tadi. "Ingin menjadi apa saya sebenarnya?"
Kedua, Redefine Your Success. Masing-masing orang memiliki arti sukses tersendiri. Oleh sebab itu jangan pernah mengikuti sukses dengan definisi dari orang lain. Masing-masing memiliki jalannya sendiri.
Kerja keras tidak akan pernah melekat pada mereka yang tidak memahami arti kesuksesan bagi dirinya sendiri. Kita sendiri-lah yang seharusnya meracik pengertian kerja keras untuk diri kita sendiri.
0 Response to "Meracik Pengertian Kerja Keras: Sang Pejuang di Medan Laga"
Post a Comment