Kepemimpinan Ciputra |
Ya, sesungguhnya kita layak mencermati gaya kepemimpinan Ciputra, salah seorang master entrepreneurship Indonesia. Alasannya karena memang Ciputra memberikan bukti. Keberhasilannya bukan saja membangun perusahaan-perusahaan dengan profit besar, namun beliau membangun manusia yang bekerja di dalamnya.
Lalu apa yang dapat kita pelajari dari beliau? Ada beberapa poin yang mungkin bisa membantu meng-install mindset kepemimpinan ala entrepreneur Ciputra.
Poin #1: Bersahaja. Kepemimpinan adalah keteladanan. Meskipun Pak Ci telah merakit kesuksesan besar dalam hidupnya, beliau tetap rendah hati dan bersahaja. Banyak para pengusaha, yang mungkin di bawah levelnya, senang dikelilingi oleh para bodyguard. Beliau tidak demikian.
Sangat menarik apabila dikaitkan dengan artikel sebelumnya mengenai hasil penelitian Jim Collins, bahwa para CEO terbaik di dunia memiliki sifat-sifat tersebut: bersahaja, rendah hati, pemalu, tidak ingin menonjolkan diri.
Pakaian-pakain beliau juga sederhana. Begitu pula dengan kendaraannya. Beliau tetap rendah hati, tidak masalah menggunakan kendaraan Innova atau kendaraan murah lainnya.
Poin #2: Tidak Percaya Dengan Kegagalan. Sekali mengambil keputusan, maka tidak boleh ada istilah gagal. Beliau bukannya abai terhadap resiko kegagalan, namun kegagalan itu merupakan satu paket suatu keputusan.
Mindset berpikir seorang pemimpin sangat penting karena pengaruhnya dapat menular hebat ke seluruh elemen perusahaan. Gaya kepemimpinan Ciputra menebarkan rasa percaya diri yang sangat dalam kepada semua karyawannya.
Poin #3: Learning Spirit Karyawan. Dalam gaya kepemimpinan Ciputra, kualitas karyawan mendapat perhatian besar. Learning spirit adalah cambuk yang dapat melecut kualitas.
Learning Spirit yang terus menerus mengalun dalam jiwa secara otomatis akan berkontribusi minimal kepada dua hal. Pertama, adanya peningkatan keahlian di bidang teknis. Kedua, adanya peningkatan kapasitas moral.
Dengan adanya peningkatan di kedua hal tersebut, mutu perusahaan adalah sesuatu yang niscaya. Seperti pernah dikatakan Jim Collins, First Who Then What, bisnis terpenting seorang pengusaha sesungguhnya adalah mencari, mengelola, membentuk talenta-talenta bagi pencapaian Greatness suatu perusahaan ataupun institusi.
Jika Anda ingin membesarkan perusahaan, pertama-tama yang perlu Anda pikirkan adalah sumber dayanya. Bukan yang lain.
Setelah memahami gaya kepemimpinan Ciputra ini, tindakan terbaik selanjutnya adalah menerapkan tradisi sukses beliau. Setelah itu kita boleh menanti kesuksesan kita sendiri datang menyambangi kehidupan ini.
0 Response to "Menangguk Pelajaran dari Gaya Kepemimpinan Ciputra"
Post a Comment